
Dokter Hewan Bukan Dokter Biasa
Mau jadi dokter hewan? harus bisa bicara dengan hewan juga?
Yuk simak
pengalaman teman mimin yang berhasil jadi dokter hewan, Cekidot!!
Halo, Teman Lulusnegeri!
Izinkan saya untuk sharing pengalaman di
kesempatan kali ini. Enam tahun lebih enam bulan saya berkuliah di Fakultas
Kedokteran Hewan di Universitas negeri yang ada di Bali, yaitu Universitas
Udayana. Waduh, kalau lihat berapa lama saya kuliah pasti kalian agak berpikir
dua kali ya? Kok lama? Tunggu, sabar dulu. Saya jelaskan dulu tentang fakultas
yang saya pada akhirnya putuskan untuk ambil ketika saya diterima lewat jalur
SNMPTN dulu 2010. Jadi FKH Udayana ini dulu sempat menjadi satu dengan Fakultas
Peternakan. Namun sejak 2010 saya masuk, FKH dan FAPET sudah berdiri
masing-masing namun masih berdampingan. Karena memang concern-nya saja sudah berbeda. FAPET sendiri hanya mempelajari
khusus mengenai hewan ternak, walaupun tentunya ada beberapa mempelajari
inseminasi, atau pengobatan untuk ternak juga. Sedangkan FKH tentu saja, semua
kingdom Animalia kalian pelajari, mulai dari anatomi, fisiologi, farmakologi,
sampai histologi jaringan. Walaupun memang nanti untuk preparatnya untuk
pembelajaran lebih difokuskan ke hewan ternak dan hewan kesayangan. Untuk
kategori lain biasanya nanti kalian pelajari di mata kuliah elektif, pilihan.
Misalnya Primata, Satwa Liar, Satwa Akuatik. Intinya seperti itu. Sampai kalian
menempuh SKS yang di syaratkan hingga mendapatkan gelar S.Kh (Sarjana
Kedokteran Hewan) normalnya empat tahun.
Jadi di empat tahun untuk mendapatkan
gelar S.kh ini, tidak seperti kampus negeri yang ada di Kota Bogor, tahun
pertama diseleksi dulu, ada ujian dulu apakah nanti kalian akan layak masuk
FKH. Bila di FKH Udayana, setelah kalian diterima masuk, lewat jalur apapun
itu, kalian terpaksa tercebur ke Dunia Dokter Hewan minimal empat tahun sampai
mendapatkan gelar sarjana S1. Tentunya di tahun pertama, sama seperti fakultas
lain pada umumnya, kalian wajib mengikuti mata kuliah dasar seperti Agama,
Fisikokimia, Bahasa Inggris, Kewarganegaraan, dan sebagainya.
Lalu barulah bila kalian selesai
mendapatkan gelar S.Kh minimal empat tahun dengan SKS yang extra padat, maka
kalian dapat memilih. Akan melanjutkan Koasistensi sebagai Dokter Hewan untuk
memperoleh gelar kedua di depan nama kalau (Drh) atau tidak melanjutkan.
Bila
saya ditanya mengapa memilih FKH? Dan di Bali Kak? Dokter Hewan sebenarnya
memang cita-cita saya dari kecil. Lalu kenapa memilih Bali? Karena keterimanya
ya di Bali. Hahaha.. Yaa, pada intinya saya juga ingin kuliah yang tidak jauh
jauh. Di Pulau Jawa saja. Namun untuk opsi kedua SNMPTN saya pilih di FKH
Udayana ya karena dulu.. dulu passing grade nya cukup masuk akal saya kejar.
Lalu tentu saja.. Bali. Pulau Bali. Semua juga pasti terbayang kuliah sambil
liburan, ya, kan? Sebenarnya itu tidak sepenuhnya benar dan sepenuhnya salah
sih. Poin pentingnya tetap. Kuliah harus nomor 1. Perihal dimana nanti kota
kalian nomaden sementara, ya itu bonusnya saja.
Bagaimana bisa saya lulus SNMPTN 2010 kala
itu walau di pilihan kedua? Seperti siswa pada umumnya. Saya mengikuti
bimbingan belajar sejak menginjak kelas 12. Digempur untuk belajar soal-soal.
Di sekolah, pelajaran tambahan di sekolah, di Bimbel, lalu lanjut dirumah.
Totalitas pokoknya yaa.. biarlah setahun itu belajar mati matian. Hasil tidak
akan mengecewakan kalian kok. Jangan lupa minta doa restu orang tua juga. Lalu
nanti, setelah totalitas, jangan lupa. Pastikan jurusan dan kampus yang kalian
betul betul inginkan. Kalau bisa pilihan kedua jangan dianak tirikan. Misalnya
pilihan pertama gagal dan pilihan kedua yang lolos, kalian kecewa lantas kalian
tidak mengambil si pilihan kedua, kan lucu ya. Pastikan pilihan kalian
matang-matang dan komitmen untuk mengambil bila salah satu diterima.
Pelajaran di FKH Udayana bagaimana Kak?
Seperti yang saya ulas sekilas diatas, tahun pertama ada mata kuliah pengenalan
seperti Anatomi 1-2, Histologi 1-2, Fisiologi 1-2, lalu mata kuliah umum, lalu
Fisikokimia itu lumayan njelimet Adik-adikku. Saya sekedar browsing kalau di
kurikulum sekarang sepertinya ada perubahan seperti Fisikokimia ditiadakan.
Intinya mata kuliahnya sendiri cukup beragam dan mencapai total 72 SKS untuk
34 mata kuliah wajib. Itu cukup waste time dan saya jamin kalian akan
sangat jarang Jalan Jalan di Bali kalau mau segera menyelesaikan kuliah S1
kalian, ingat focus kalian untuk kuliah dan bagaimanapun sulitnya, saya yakin
kalau kalian sudah bertekad, semua itu pasti terlalui dengan mulus. Tenang
saja, bila sesama perantau pengalaman saya sih sangat solidarity ya dan tak
jarang kalian nanti akan membentuk komunitas belajar menjelang UTS atau Ujian Semester.
Kuliah FKH akan sangat menyenangkan! Dan poin penting tentu, tak Cuma
kedokteran umum saja ya. Kedokteran hewan harus kuat di hafalan. Dan logika,
analisis tentunya. Karena tentu saja akan ada banyak praktek juga sejak
semester pertama. Praktek combine dengan hapalan salah satunya anatomi (organ
tubuh hewan) dan histologi (preparat mikroskopis sel, jaringan organ tubuh
hewan).
Lalu tips dan trik juga sekilas sudah saya
bocorkan sedikit sedikit tuh di atas. Buatlah komunitas belajar diluar jam
kuliah. Main boleh, namun ya untuk lepas penat saja ya, jangan berlebihan. Bali
itu banyak godaan bermain soalnya hahaha. Cuma kalau kalian stay Denpasar saja
sih oke. Lalu tidak ada salahnya kalian juga mengikuti beberapa MinPro (Minat
dan Profesi) diluar jam kuliah namun batas wajar juga. Minat Profesi selain
membangun komunitas, sedikit belajar berorganisasi dan dapat membayangkan nih
selesai kuliah kalian minatnya kemana sih? Satwa akuatik kah? Satwa Primata
kah? Eksotik kah? Lalu kunci penting lainnya, adalah kalian harus menghargai
dan menyeimbangkan waktu perkuliahan dan diluar jam kuliah. Jujur saya sempat
terlambat selesai S1 1 tahun adalah karena ada insiden kecelakaan, Ujian
terhambat, dan hampir sebagian mata kuliah saya di semester awal saya ulang di tahun
berikutnya dengan adik kelas. Beberapa kolega saya juga mengulang karena dia
tak bisa membagi waktu. Jadi Adik adik, waktu di Bali itu bergulir dengan
cepat. Usahakan kalian balance
menjalaninya, dan tentu saja prioritaskan kuliah. Kecuali kalau memang ada
insiden seperti saya ya.
Prospek setelah kuliah, bila kalian sampai
S1 saja tentu bisa diterima di beberapa seperti perkantoran, perbankan ya. Saya
sih sarankan sayang, lanjutkan saja sampai PPDH (Pendidikan Profesi Dokter
Hewan) dengan Koasistensi 1 tahun di beberapa lab sampai kalian peroleh gelar
Drh. Bila sudah Drh, prospek sangat banyak adik-adik. Yang umum seperti saya
yang badan kecil kecil, bisa di Praktisi Hewan Kecil. Yang cinta di Lab, bisa
kerja di Lab swasta bahkan BBVET. Bisa
bekerja dipeternakan yang tentu gajinya dikenal lumayan yaa.. TS medical vet
juga bisa. Yang minat di hewan akuatik, satwa liar, satwa primata, reptile atau
eksotik animal bisa di Konservasi dari Sabang sampai Merauke. Pokoknya intinya
sangat banyak. Saya tak bisa sebutkan satu satu yaa Adik adikku.
Saya tunggu kalian jadi kolega saya
yaa J
Kontributor Lulusnegeri,
Dokcip.